Mapala Unand Silokek Exploration
MAPALA UNAND Silokek Exploration (Pemanjatan Tebing, Pengarungan Aliran Sungai Batang Kuatan, dan Penelusuran Gua Ngalau Basurek) di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat
Sijunjung merupakan salah satu kabupaten yanga ada di Sumatera Barat. Salah satu lokasi andalan di Kabupaten Sijunjung adalah Geopark Silokek. Geopark Silokek berlokasi di Nagari Silokek, Kecamatan Sijujung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Di Nagari Silokek begitu banyaknya tebing tinggi yang menjulang di sepanjang aliran sungai Batang Kuantan. Salah satu daya tarik lainnya yaitu gua-gua yang ada di nagari ini. Beberapa diantaranya yaitu Ngalau Basurek. Silokek merupakan salah satu lokasi yang cocok untuk melakukan kegiatan yang beragam, misalnya pemanjatan tebing, mengarungi sungai batang Kuantan yang terkenal dengan arus dan jeramnya yang khas dan menelusuri gua yang dilengkapi ornamen-ornamen nya.
Nagari Silokek/Geopark Silokek adalah salah satu negeri yang kaya akan panorama alam yang indah, dan juga perkampungan adat yang masih kental akan nilai budayanya. Keindahan alam yang eksotik merupakan warisan geologi dan budaya serta memiliki keragaman fauna dan flora. Salah satu pemandangan yang menarik di Geopark Silokek ini terdiri dari kelompok batuan gamping, sedimen, metamorf, granit, air terjun, pulau laan,pasir putih, Gua Ngalau Basurek, Gua Ngalau Talago, Panjat Tebing, aliran sungai Batang Kuantan, dll.
Geopark Silokek terletak di Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Perkiraan jarak lokasi dari Muaro Sijunjung (ibu Kota Kabubapen Sijunjung) sekitar 16 kilometer tepatnya di Jorong Tanjung Medan, Nagari Silokek. Perkiraan Jarak dari tempat camp ke lokasi panjat Tebing di dekat Gerbang Geopark Silokek sekitar 2 kilometer.
Kegiatan Silokek Exploration dilaksanakan di Tebing sekitar Gerbang Geopark Silokek, Sungai Batang Kuantan, Gua Ngalau Basurek di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Dimulai dari tanggal 9-11 September 2022.
Kegiatan pertama yang dilakukan pada saat kegiatan tiga divisi yaitu pemanjatan tebing alam di sekitar Gerbang Geopark Silokek. Tebing tersebut memiliki 8 jalur pemanjatan. Untuk pemanjatan tebing yang dilakukan pada saat itu ialah sebanyak 2 jalur pemanjatan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dan juga karena kondisi jalur pemanjatan tebing sebagian basah diakibatkan oleh hujan. Jalur tebing yang digunakan dalam pemanjatan memiliki kemiringan sekitar 20° s/d 30° dan untuk ketinggiannya sekitar 10 meter.
Kegiatan kedua yaitu Caving, perkiraan jarak 500 m terletak disebelah kiri jalan dari gerbang Geopark Silokek. Bisa dengan memakai kendaraan mobil atau motor sampai parkiran Gua Ngalau Basurek. Ngalau Basurek merupakan Gua basah. Dinamakan dengan gua basah karena terdapatnya sungai yang masih mengalir dari bagian dalam hingga 20 meter di depan mulut gua. Pada awal terbentuknya Ngalau Basurek dengan sungai yang mengalir berada didalamnya terjadi karena adanya proses pelarutan oleh air hujan yang jatuh di daerah kapur meresap melalui celah atau retakan yang disebut diaklas. Kemudian air itu mengikis daerah yang dilaluinya. Maka retakan atau celah itu semakin besar lebar dan membesar. Retakan atau celah itu membentuk lubang-lubang yang saling berhubungan dan terdapat aliran air maka terbentuklah sungai di bawah tanah.
Kegiatan ketiga yaitu kegiatan divisi Olahraga Air, kegiatan kali ini yaitu Arung Jeram dimana pada pengarungan ini personil MAPALA UNAND menjajal sungai batang kuantan yang memiliki pemandangan yang indah dan eksotis yang dikelilingi tebing bebatuan kharst yang menjulang tinggi. Pengarugan kali ini personil MAPALA UNAND menurunkan dua sekaligus perahu andalan MAPALA UNAND yaitu perahu Liquidstar dan Cruiser. Pengarungan dimulai langsung di lokasi camp yaitu di Cafe Ni Ayu dan finish di Jeram Palukahan. Pengarungan pertama dilakukan dua perahu sekaligus oleh personil MAPALA UNAND dengan menggunakan perlengkapan lengkap, dan peserta yang lengkap termasuk seorang skipper ditiap perahu. Estimasi waktu pengarungan yang dilakukan pada jalur yang kami jajal yaitu kurang lebih satu jam. Terdapat berbagai macam jeram yang menguji adrenalin diantaranya banyak terdapat standing wave, haystaks, pillow, undercut, hole, dan eddies. Personel MAPALA UNAND pun beristirahat sebentar tepat di flat sebelum jeram palukahan untuk menimbang situasi dan kondisi jeram. Setelah selesai observasi akhirnya diputuskan untuk mengarungi Jeram Palukahan dengan komposisi tim 6 per perahu sedangkan personel yang tersisa bertugas mengambil dokumentasi. Pada pengarungan pertama perahu berhasil melewati jeram palukahan yang diiringi oleh sorak antusias personel MAPALA UNAND. Pengarungan ke 2 pun dilakukan dengan perahu yang tersisa dengan personel yang tadinya bertugas menjadi tim dokumentasi dan di tambah 4 orang dari personel yang sudah melalui jeram tadi. Sama seperti sebelumnya, perahu berhasil melewati jeram yang menantang tersebut dengan hati yang bangga. Selanjutnya personel MAPALA UNAND beramai-ramai melakukan portaging sampai ke jalan utama dan kembali ke camp untuk persiapan pulang ke kantor MAPALA UNAND.